Catatan Hati Bunda Novi

Perindu Surga

  • Parenting
  • FLP
  • Catatan
Home / Catatan / Tentang Nol Rupiah

Tentang Nol Rupiah


Tiket seminar 


Dan Dia memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusanNya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.(QS. 65 : 3)

Masih ingat buku best seller 7 Keajaiban Rezeki karya Ippho Santoso, kan? Yup, tepat sekali. Beberapa tahun lalu saat seminar 7 Keajaiban Rezeki di gelar di beberapa kota, salah satunya di kota M tempatku tinggal. Kala itu aku pernah melangit harap ikut acara keren tersebut tanpa bayar alias geratis.

"Bisa nggak ya?" Gumamku dalam hati. "Bismillah, tak ada yang tak mungkin, sambil komat kamit baca mantra...eh doa. Tentu saja saat itu alm. mas bojo agak putar otak jika mbak bojo tetiba minta beli tiket dari menguras isi dompetnya. Secara, harga tiket masuknya begitu fantastik kala itu. Tiket VIPnya saja sama persis dengan SPP sekolah si sholih sebulan. Trus, gimana caranya? Entahlah, jujur aku bingung harus memulai kisah ini dari mana. 

Bismillah...hanya satu sebenarnya motivasi ingin menuliskannya, menambah porsi syukur dalam semangkuk nikmat berlimpah yang telah Allah anugerahkan. Pucuk dicinta ulampun tiba. Siang itu, saat rehat makan siang dan sholat dhuhur aku menerima informasi dari rekan sejawat kalau panitia seminar memberikan tiket khusus bagi para peserta yang berprofesi sebagai guru. 

"Yeaaah... Alhamdulillah", pekikku lebih heboh dari suara gemericik air dari tempat kran wudhu. 
Sore hari yang syahdu, masih dengan berseragam sekolah lengkap, aku membuka web panitia seminar seperti yang disarankan seorang teman dari lepi kesayangan. 

Kubuka kembali SMS lengkap itu, sambil sesekali mengecek setiap huruf dan tanda baca alamat web yang ada, kemudian kupastikan tak ada yang salah. Aku mengikuti setiap petunjuk pendaftaran jalur khusus ini. Done send.
SMS pendaftaran rampung kukirimkan ke kontak yang tertera di sana. Sambil deg-deg ser menunggu jawaban, terus berdoa dalam hati moga-moga keberuntungan kali ini menjadi milikku, ya milikku! Semenit kemudian, SMS masuk terlihat di layar samsungku. Ku buka sambil memejamkan mata meski dalam hati ingin segera mengatahui balasan SMS tadi. 

"Mohon maaf, Anda tidak bisa menjadi peserta seminar karena pendaftaran jalur khusus profesi guru baru saja kami tutup. Sebelum anda adalah peserta terakhir yang mendaftar. Trima kasih. Mungkin lain waktu." Sejenak, rasa kecewa itu mendadak menjalar dan kemudian membanjiri tiap inci tubuhku. Berbaring. Satu perbuatan itu yang menurutku paling mujarab saat virus itu mulai menyerang. Mumpung belum jadi penyakit, di atas karpet di depan lepi kubaringkan tubuhku tanpa alas kepala. Sambil terus berkhusnudzon atas takdirnya.

Belajar legowo. Belum lama nyaman dalam posisi paling weunak, lantunan adzan maghrib sayup-sayup terdengar dari masjid perumahan. Bergegas kulangkahkan kaki menuju tempat paling mengerikan di senja itu karena hawa dingin pegunungan selalu membuatku angkat tangan. Maafkan, sore ini aku cukup menyeka beberapa bagian tubuh selebihnya kusempurnakan dengan air wudhu. #ngeles... 

Dalam bincang sholat maghrib denganNya, tanpa malu dan ragu aku terus merengek agar dikabulkan keinginanku menjadi salah seorang peserta seminar. Berlanjut saat berdoa senja itu, kurasa kali ini doaku paling khusyu' dan sungguh-sungguh. Beberapa menit kemudian, bunyi SMS terdengar, bergegas kubuka SMS yang kutahu dari nomor panitia yang tadi menolakku. 

"Semoga SMS kali ini yang benar", gumamku hampir tak terdengar. Dan...hasilnya adalah:
"Selamat, Anda berhak mendapatkan tiket seminar dari kami karena baru saja ada peserta yang mengundurkan diri." 
Allahu Akbar! Sujud syukur, lanjut bergulingan di kasur. Sambil nangis sesenggukan nggak tahu kenapa kemudian mendadak jadi orang aneh sedunia dilihatin dua makhluk kesayangan. Ippho, i'm coming! Dan, dari sinilah keajaiban rezeki itu dimulai...termasuk kisah tentang nol rupiah ini berlanjut.

Sabar ya pembaca...

Malam muhasabah, 30 September 2016

#latepost#tentangnolrupiah#Allahmahakya#cintaAllah#backtoAllah 

everything is possible if you trust to Allah 

Januari 23, 2018 / Bunda Novi / 0 komentar /
Catatan Motivasi
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
Edit

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar ( Atom )

Total Tayangan Blog

Menu

  • Catatan
  • Cerpen
  • FLP
  • Kuliner
  • Memasak
  • Motivasi
  • Parenting
  • Refleksi
  • Review
  • Sastra
  • Sajak
  • Tips
  • Travelling

Archive Blog

  • ►  2022 (2)
    • ►  Maret (2)
  • ►  2020 (32)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (24)
    • ►  April (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (4)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (1)
  • ▼  2018 (67)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Juli (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (14)
    • ▼  Januari (47)
      • Memasak Kapurung dengan Resep Cinta
      • Panggil Aku Yudi (Sebuah Refleksi tentang LGBT)
      • Sandal Jepit
      • Rumah Baca Pelangi (Rumah Berbagi Manfaat dan Inpi...
      • Mencicipi Nasi Punel, Kuliner Khas Bangil
      • Semangat Baru Dakwah bil Qalam dalam Mukerwil 1 FL...
      • 4 Kunci Agar Wanita Masuk Surga
      • Tentang Nol Rupiah 2
      • Meretas Jalan (Cinta) di Bumi Borneo
      • Tentang Nol Rupiah
      • Jeju Aloe Vera Shooting Gel yang Kekinian
      • Keangkuhan Bintang
      • Allah Sebaik-baik Pembuat Skenario Kehidupan
      • Minyak But But Sahabat Perjalanku (Bonus Resep Seh...
      • Cinta Sang Pejuang Pena
      • Khusyu'
      • Jodoh Surgaku
      • Perempuan dalam Pesawat
      • Masa Kecil
      • Kekuatan Doa Seorang Mbak Murabbi
      • Hujan dan Tahwa (with Special Resep Tahwa)
      • Merdeka! (dari) Tumo
      • Terapi Cinta untuk Ananda Teristimewa
      • Menang Jadi Arang, Kalah Jadi Abu [Memaknai Hakika...
      • Pulang
      • Tersenyumlah, Cinta
      • Hijrah
      • Tentang Usia
      • Hijrah 2
      • Balqis Voice
      • Cinta Ayah dan Refleksi Muwashofat Kader
      • Doa dan Rindu dalam Kecap Model Ikan Palembang
      • Aku dan Kisah Tunjuk Jari
      • Mahasiswa U(G)M
      • Air Terjun
      • Gemuk
      • Refleksi Ayunan Hati
      • Coklat dan Stres
      • Mimpi ke Masjid Jogokariyan
      • Cita-cita (Kids Zaman Old)
      • Pernikahan Itu...
      • Mengintip Hujan
      • Sajak Separuh
      • GAPURA
      • Penikmat Pagi
      • Pada LautMu dan Tongkat Musa
      • Tak Kenal, Maka Ta'aruf...

Blog Archive

  • 2022 (2)
    • Maret (2)
  • 2020 (32)
    • Agustus (1)
    • Juni (4)
    • Mei (24)
    • April (2)
    • Januari (1)
  • 2019 (4)
    • November (3)
    • Oktober (1)
  • 2018 (67)
    • Oktober (1)
    • September (3)
    • Juli (1)
    • April (1)
    • Februari (14)
    • Januari (47)
      • Memasak Kapurung dengan Resep Cinta
      • Panggil Aku Yudi (Sebuah Refleksi tentang LGBT)
      • Sandal Jepit
      • Rumah Baca Pelangi (Rumah Berbagi Manfaat dan Inpi...
      • Mencicipi Nasi Punel, Kuliner Khas Bangil
      • Semangat Baru Dakwah bil Qalam dalam Mukerwil 1 FL...
      • 4 Kunci Agar Wanita Masuk Surga
      • Tentang Nol Rupiah 2
      • Meretas Jalan (Cinta) di Bumi Borneo
      • Tentang Nol Rupiah
      • Jeju Aloe Vera Shooting Gel yang Kekinian
      • Keangkuhan Bintang
      • Allah Sebaik-baik Pembuat Skenario Kehidupan
      • Minyak But But Sahabat Perjalanku (Bonus Resep Seh...
      • Cinta Sang Pejuang Pena
      • Khusyu'
      • Jodoh Surgaku
      • Perempuan dalam Pesawat
      • Masa Kecil
      • Kekuatan Doa Seorang Mbak Murabbi
      • Hujan dan Tahwa (with Special Resep Tahwa)
      • Merdeka! (dari) Tumo
      • Terapi Cinta untuk Ananda Teristimewa
      • Menang Jadi Arang, Kalah Jadi Abu [Memaknai Hakika...
      • Pulang
      • Tersenyumlah, Cinta
      • Hijrah
      • Tentang Usia
      • Hijrah 2
      • Balqis Voice
      • Cinta Ayah dan Refleksi Muwashofat Kader
      • Doa dan Rindu dalam Kecap Model Ikan Palembang
      • Aku dan Kisah Tunjuk Jari
      • Mahasiswa U(G)M
      • Air Terjun
      • Gemuk
      • Refleksi Ayunan Hati
      • Coklat dan Stres
      • Mimpi ke Masjid Jogokariyan
      • Cita-cita (Kids Zaman Old)
      • Pernikahan Itu...
      • Mengintip Hujan
      • Sajak Separuh
      • GAPURA
      • Penikmat Pagi
      • Pada LautMu dan Tongkat Musa
      • Tak Kenal, Maka Ta'aruf...

Jejak Karya

Jejak Karya
Cinta Semanis Kopi Sepahit Susu adalah buku single pertama saya, yang terbit pada tanggal 25 April 2017 tahun lalu. Buku ini diterbitkan oleh QIBLA (imprint BIP Gramedia). Buku ini adalah buku inspiratif dari pengalaman pribadi dan sehari-hari penulis yang dikemas dengan bahasa ringan tapi syarat hikmah. Ramuan susu dan kopi cinta dari hati penulis ini menambah poin plus buku ini sangat layak dibaca bahkan dimiliki.

Bagian Dari

Bagian Dari

Blogger templates

Blogroll

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

  • Beranda
  • Tentang Penulis
  • Catatan
  • Cerpen
  • Refleksi
  • Motivasi
  • Sastra
  • Beranda

About Us

Writer, trainer, konselor.

Popular Posts

  • Allah Sebaik-baik Pembuat Skenario Kehidupan
    Boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia tidak baik bagimu. Allah menge...
  • Ramadhan Spesial Bersama Buah Hati (Bagian 2)
    Hanif saat masih berusia 7th Masa remaja adalah masa pencarian jati diri dan eksistensi, karena itu orang tua harus berperan menjad...
  • Mengubur “Ari-ari” Kehidupan
        Saat mennyaksikan seorang bayi yang baru lahir, saya kebetulan selalu tertarik untuk mengamati bagian tali pusar yang masih bengkak ...

Labels

Catatan (67) Refleksi (49) FLP (25) Motivasi (15) Parenting (11) Sastra (11) Cerpen (7) Review (4) Sajak (4) Kuliner (3) Memasak (3) Tips (3) Cermin (2) Perjalanan (2) travelling (2) Cerbung (1) Kisah (1) moti (1) ref (1)
Copyright © 2016 Free Blogger Templates | Distributed By Gooyaabi Templates . All rights reserved.